Barabai(ANTARA) - Sebanyak 100 pelajar tingkat SMA sederajat ikuti latihan dasar kepemimpinan sekolah (LDKS) yang diselenggarakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) di Pendopo Bupati setempat, Senin.
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته اَلْحَمْدُ للهِ الدَّائِمِ الْعَالِمِ الْقَدِيْمِ، الْقَوِيِّ الْغَنِيِّ الْحَكِيْمِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الأَعْلَى الْعَظِيْمِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الرَّؤُوْفُ بِأُمَّتِهِ الرَّحِيْمِ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ ذَوِى الإِسْتِقَامَةِ وَالتَّقْوِيْمِ. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ . قَالَ الله تَعاَلَى في القران الكريم اعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم والعصر إن الإنسان لفي خسر إلا الذين آمنوا وعملوا الصالحات وتواصوا بالحق وتواصوا بالصبر. Jamaah Shalat Jum’at yang dimuliakan Allah SWT Dalam kesempatan khutbah ini, saya kembali mengajak seluruh jamaah –khususnya diri saya sendiri– agar senantiasa meningkatkan kualitas ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala, dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya secara maksimal dan menjauhi seluruh larangan-Nya secara total. مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ الْمُعْتَكِفِيْنَ رَحِمَكُمُ الله Kita tahu bahwa al-Quran, sebagai pedoman paripurna bagi manusia, memuat banyak sekali hal yang utama. Di antaranya adalah kisah teladan orang-orang terdahulu. Dari sekian banyak kisah teladan, sebagian besarnya adalah kisah para nabi. Namun, pernahkah kita memperhatikan, ternyata kebanyakan kisah tersebut bukanlah saat para nabi telah menua, melainkan saat mereka masih muda. Misalnya, kisah Ibrahim muda, yang mengajak kaumnya berlogika menemukan Tuhan Yang Maha Esa.[1] Kisah Yahya muda, yang semenjak kecil telah dikaruniai hikmah dan kebijaksanaan. Kisah Nabi Yusuf yang menjadi pejuang kebenaran semenjak mudanya. Kisah Ismail muda, yang begitu hebat meyakini perintah Allah dan taat kepada ketentuan-Nya. Kisah para pemuda Ashabul Kahfi, legenda remaja yang mempertahankan aqidah tauhid. Dan, masih banyak lagi kisah para pemuda lainnya. Ini menjadi bukti bahwa masa muda merupakan masa vital dan produktif untuk berkarya. Pelajar adalah bagian dari proses produktif pada masa muda. Semangat pelajar adalah semangat para pemuda. Jiwa pelajar adalah jiwa para pemuda. Dan, darah para pelajar juga menjadi darah para pemuda. Oleh karena itu, menjadi keniscayaan bagi para pelajar agar meneladani kisah para pemuda yang diabadikan oleh al-Quran. Dari sisi kuantitas, jumlah pelajar dan kaum muda sangat besar. Bahkan Indonesia diprediksi akan mengalami bonus demografi; jumlah penduduk usia produktif jauh lebih besar jika dibandingkan dengan penduduk usia nonproduktif. Pelajar menjadi penyumbang jumlah penduduk produktif tersebut. Menyadari potensi besar yang dimiliki oleh kaum muda, Sang Proklamator, Bung Karno, pernah berorasi dengan lantang, “Beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.” Kata-kata yang tidak kalah lantang juga digemakan oleh Syaikh Mushthofa al-Ghulaiyaini, seorang ulama besar dari Beirut Lebanon. Dalam karya visionernya yang berjudul Izhatun Nasyi’in عِظَةُ النَّاشِئِين , beliau berkarta إِنَّ فِى يَدِكُمْ أَمْرَ الأُمَّةِ, وَفِى إِقْدَامِكُمْ حَيَاتَهَا, فَأَقْدِمُوْا إِقْدَامَ الأَسَدِ الْبَاسِلِ وَانْهَضُوْا نُهُوْضَ الرَّوَايَا, تَحْتَ ذَاتِ الصَّلاصِلِ تَحْيَ بِكُمُ الأُمَّةُ “Di tanganmulah, wahai generasi muda, segala urusan bangsa. Dalam langkahmu tertanggung masa depan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, melangkahlah kalian bagaikan seekor harimau yang gagah berani, yang tidak pernah mundur setapak pun. Bangkitlah laksana para pemegang panji perang, yang berangkat menuju medan juang dengan penuh tanggung jawab. Dengan usaha dan hasil karyamu, bangsa kalian akan hidup bahagia.” Namun ironisnya, saat ini pelajar di Indonesia dihadapkan pada banyak permasalahan. Di antaranya adalah masalah ketidakjujuran akademik, pergaulan yang kelewat batas hingga meledakkan angka kehamilan di luar nikah, kenakalan yang berujung pada tindakan kriminal, penyalahgunaan narkoba, dan lain-lain. Permasalahan ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar, tetapi sudah mewabah secara sistemik hingga ke pelosok desa. Oleh karena itu, perlu ada usaha sungguh-sungguh yang dilakukan secara sistemik dan melibatkan seluruh pihak untuk menyelesaikan masalah tersebut. Setidaknya ada empat usaha nyata untuk mengembangkan kualitas kaum muda. Pertama, mematangkan spiritualitas kaum muda. Pemuda dengan spiritualitas yang baik tidak akan pernah membiarkan dirinya terkontaminasi oleh hal-hal buruk, seperti narkoba, pergaulan bebas, serta tindakan anarkis dan tak bermoral yang mengganggu stabilitas sosial. Di sisi lain, spiritualitas memberi kekuatan kepada seseorang sehingga ia akan tunduk, patuh, dan takut, hanya kepada Allah Ta’ala. Adanya pejabat yang melakukan korupsi dan penyalahgunaan jabatan adalah bukti lemahnya spiritualitas mereka. Andai spiritualitas mereka kokoh dan mendalam, tentu mereka akan takut dan tunduk hanya kepada Allah. Jika nafsu membujuk agar mencuri, seketika dia takut kepada Allah. Saat nafsu mendorong untuk melakukan korupsi, dia pun akan malu karena dilihat oleh Allah SWT. Inilah yang oleh para ulama disebut dengan muraqabah merasa selalu diawasi oleh Allah swt. Jika muraqabah ini tertanam kuat dalam jiwa setiap pelajar dan kaum muda, niscaya kelak mereka akan tumbuh menjadi pemimpin-pemimpin yang amanah. Kedua, memotivasi pelajar agar tidak berhenti mencari ilmu. Tidak ada manusia yang tinggi derajatnya dan mampu mengubah dunia tanpa dibekali dengan ilmu. Demikian pula tidak ada pemimpin hebat yang tidak dipondasi dengan ilmu. Tidak mengherankan jika wahyu yang diterima pertama kali oleh Nabi Muhammad Saw adalah perintah untuk berilmu. Iqra’, bacalah! Membaca berarti meluaskan cakrawala, meluaskan pengetahuan, serta meluaskan hati dan pikiran untuk mengenal Tuhan melalui keagungan-keagungan-Nya. Spirit Iqra’ inilah yang harus terus digelorakan di dalam jiwa pelajar dan kaum muda. Sayangnya, semangat belajar kaum muda belum sepenuhnya sesuai harapan. Masih banyak pelajar yang semangat belajarnya hanya berorientasi pada angka-angka di dalam raport atau di atas selembar ijazah. Padahal, hakikat ilmu bukanlah pada angka-angka tersebut, melainkan pada apa yang terserap dan tertanam di dalam hati lalu terejawantahkan dalam perilaku dan kepribadian sehari-hari. Itulah hakikat ilmu yang sebenarnya. Apa jadinya jika generasi muda ogah-ogahan mencari ilmu? Pastilah sekian tahun ke depan nasib bangsa tersebut akan tersisih dari percaturan dunia. Hampa dari prestasi dan sepi dari kemajuan. Bahkan, tidak mustahil bangsa tersebut akan lenyap dan tenggelam. Di sinilah produktivitas generasi muda hari ini benar-benar ditantang. Kreativitas dan kematangan jiwa mereka benar-benar diharapkan. Apa yang mereka lakukan hari ini adalah cerminan bangsa di masa depan. “شُبَّانُ الْيَوْمِ رِجَالُ الْغَدِ syubbanul yaum rijalul ghad, pemuda hari ini adalah pemimpin di masa depan,” demikian kata pepatah Arab. Sebagai calon pemimpin masa depan, sudah selayaknya kaum muda tidak henti-hentinya membekali diri dengan ilmu. Amirul mukminin Umar bin Khattab pernah berkata تَفَقَّهُوْا قَبْلَ أَنْ تَسُوْدُوْا “Belajarlah kalian sehingga berilmu sebelum kalian menjadi pemimpin.” Bahkan, secara lebih tegas lagi Imam Syafi’i berkata melalui bait-bait syairnya وَمَنْ فَاتَهُ التَّعْلِيْمُ وَقْتَ شَبَابِهِ ** فَكَبِّرْ عَلَيْهِ أَرْبَعاً لِوَفَاتِهِ وَذَاتُ الْفَتَى وَاللَّهِ بِالْعِلْمِ وَالتُّقَى** إِذَا لَمْ يَكُوْنَا لَا اعْتِبَارَ لِذَاتِهِ “Barangsiapa menyia-nyiakan waktu menuntut ilmu di masa mudanya, maka bertakbirlah empat kali atas kematiannya.” “Demi Allah, hakikat seorang pemuda terletak dalam ilmu dan ketakwaannya. Bila keduanya tidak ada maka keberadaan sang pemuda dianggap tiada.” Mereka yang tidak memiliki ilmu laksana orang yang telah mati. Raga mereka memang hidup, namun hati dan pikiran mereka telah dijemput maut. Karena itulah mereka layak dishalatkan dengan bertakbir empat kali. Ketiga, menanamkan keluhuran akhlak. Masa muda adalah masa yang penuh dengan godaan untuk memperturutkan hawa nafsu. Dalam kondisi seperti itu, peluang terjerumus ke dalam keburukan dan kesesatan sangatlah besar. Oleh karena itu, dibutuhkan pondasi moral yang benar-benar andal, atau akhlak yang benar-benar kuat. Bukankah di antara misi utama Rasulullah Saw adalah untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak? Beliau bersabda إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاَق “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” HR. Ahmad Syauqi Beik, seorang penulis dan penyair ternama berkebangsaan Mesir, pernah berkata dalam syairnya إِنَّمَا الأُمَمُ الأَخْلاَقُ مَا بَقِيَتْ ¤ فَإِنْ هُمُ ذَهَبَتْ أَخْلاَقُهُمْ ذَهَبُوْا “Sesungguhnya kejayaan suatu bangsa terletak pada akhlak manusianya. Jika mereka telah kehilangan akhlaknya maka hancurlah bangsanya.” Keempat, membekali pelajar dengan aneka keterampilan dan keahlian. Modernisasi menjadi tantangan yang tidak terelakkan. Para pelajar dan kaum muda harus berani berkompetisi dengan bangsa lain agar tidak tertinggal. Oleh karena itu, selain membekali diri dengan spiritualitas, ilmu, dan akhlak, mereka juga harus membekali diri dengan aneka keahlian dan keterampilan, yang sering disebut pula dengan istilah life skills kecakapan hidup. Tentang profesionalitas ini, Rasulullah Saw telah bersabda إِنّ اللَّهَ تَعَالى يُحِبُّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلاً أَنْ يُتْقِنَهُ “Sesungguhnya Allah mencintai seseorang yang apabila bekerja ia mengerjakannya secara profesional.” HR. Thabrani dan al-Baihaqi Oleh karena itu, para pelajar dan kaum muda tidak boleh putus harapan. Tidak boleh menjadi pemuda yang mudah frustasi dan pesimistis. Karena, dalam jiwa pemuda terdapat jantung yang terus berdetak kencang. Ada darah yang mengalir deras dengan dada yang terus berkobar. Ada semangat yang terpendam seperti api dalam sekam. Terus membara sampai batu bata menjadi merah dan mengokohkan bangunan-bangunan megah, simbol kemajuan. Sebagai kalimat pungkasan dari khutbah pertama ini, marilah kita resapi pesan Nabi berikut ini. اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ “Manfaatkanlah lima perkara sebelum datang lima perkara; yakni masa mudamu sebelum datang masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum waktu sempitmu, dan hidupmu sebelum matimu.” HR. al-Hakim Semoga Allah swt memberi kekuatan dan kemudahan kepada kita dalam mewarisi tongkat kepemimpinan para tetua sehingga menjadikan bangsa ini bermartabat dan berjaya. Aamiin ya Rabbal alamin.. بَارَكَ اللهُ لِى وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِالآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ. اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ . قَالَ الله تَعاَلَى في القران الكريم اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاَعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَالْمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ TipsMenjadi Pemimpin Masa Depan yang Hebat. #1 Memimpin dengan Contoh. #2 Jadilah Pemimpin, Bukan Seorang Bos. #3 Kelola Emosi. #4 Kembangkan Keterampilan. #5 Menjadi Komunikator yang Hebat. #6 Mengakui Kesalahan yang Dilakukan. #7 Temukan Anggota yang Tepat. #8 Jadilah Bagian dari Tim.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini di zaman ketika uang dipuja-puja sebagai Tuhan, banyak pemimpin yang terlahir dari proses instan. Masyarakat seakan terhipnotis dengan janji-janji dan ada pula yang menggunakan money politik pada saat pemilihan umum. Kesejahteraan masyarakat yang menjadi cita-cita utama perubahan hanya menjadi simbol jualan pasar menuju kekuasaan. Bangsa Indonesia tengah mengalami krisis kepemimpinan nasional, yakni pemimpin memiliki ketegasan, berani dan diinginkan rakyat. Pemimpin nasional saat ini sering absen dalam peristiwa-peristiwa yang sebenarnya penting untuk bersama rakyatnya, seperti halnya kasus kekerasan yang terjadi belakangan ini. Pemimpin negeri ini tidak pernah hadir dalam persoalan-persoalan yang dialami rakyat. Ini bisa dikatakan krisis kepemimpinan. Indonesia butuh seorang pemimpin yang dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik dan sulit, serta dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai kriteria pemimpin Indonesia di masa depan. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana makna Kepemimpinan? 2. Bagaimana kondisi kepemimpinan di Indonesia? 3. Bagaimana Kriteria Pemimpin masa depan? C. Tujuan 1. Mengetahui makna kepemimpinan. 2. Mengetahui kondisi kepemimpinan di Indonesia 3. Mengetahui kriteria pemimpin masa depan. BAB II PEMBAHASAN A. Makna Kepemimpinan Istilah kepemimpinan berasal dari kata “pimpin’ yang artinya bimbing atau tuntun. Kemudian berkembang menjadi kata “memimpin” yang artinya memimpin atau menuntun, serta kata “pemimpin” yang artinya orang yang berfungsi memimpin, atau orang yang membimbing atau menuntun. Adapun istilah “pemimpin” berasal dari kata asing leader dan “kepemimpinan dari kata leadership. Menurut Pamudji 19866, kepemimpinan berbeda dengan manajemen, perbedaan tersebut antara lain 1. Kepemimpinan itu nuansanya mengarah kepada kemampuan individu, yaotu kemampuan dari seseorang pemimpin, sedangkan manajemen mengarah kepada sistem dan mekanisme kerja. 2. Kepemimpinan merupakan kualitas hubungan atau interaksi antara si pemimpin dan pengikut dalam situasi tertentu, sedangkan manajemen merupakan fungsi status atau wewenang; jadi kepemimpinan menekankan kepada pengaruh terhadap pengikut sedangkan manajemen menekankan pada wewenang yang ada. 3. Kepemimpinan menggantungakn diri pada sumber-sumber yang ada dalam dirinya kemampuan dan kesanggupan untuk mencapai tujuan, sedangkan manajemen mempunyai kesempatan untuk mengerahkan dana dan daya yang ada di dalam organisasi untuk mencapai tujuan secara efisien dan efektif. 4. Kepemimpinan lebih bersifat hubungan personal yang berpusat pada diri si pemimpin, pengikut dan situasi, sedangkan manajemen bersifat interpersonal dengan masukan input logika, rasio, dana, analistis, dan kuantitatif. Beberapa ahli berpandapat tentang Pemimpin, beberapa diantaranya 1. Menurut Drs. H. Malayu Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan. 2. Menurut Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan. 3. Menurut Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan. 4. Menurut Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu. 5. Menurut Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin. 6. Sedangakn menurut Pancasila, Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila adalah a. Ing Ngarsa Sung Tuladha Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang – orang yang dipimpinnya. b. Ing Madya Mangun Karsa Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang dibimbingnya. c. Tut Wuri Handayani Pemimpin harus mampu mendorong orang – orang yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab. Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Ada beberapa pendapat tentang kepemimpinan, seperti 1. Kepemimpinan sebagai titik pusat perubahan, kegiatan, dan proses dari kelompok Cooley 2. Kepemimpinan adalah suatu kepribadian yang mempunyai pengaruh Bingham. 3. Kepemimpinan adalah seni untuk menciptakan kesesuaian faham atau keseiaan, kesepakatan Munson. 4. Kepemimpinan adalah pelaksanaan pengaruh Nash. 5. Kepemimpinan adalah tindakan atau perilaku Hemphill. 6. Kepemimpinan adalah suatu bentuk persuasi Schenk. 7. Kepemimpinan adalah suatu hubungan kekuatan/kekuasaan Janda. 8. Kepemimpinan adalah sarana pencapaian tujuan Cowley 9. Kepemimpinan adalah suatu hasil dari interaksi Bogardus 10. Kepemimpinan adalah peranan yang dipilahkan Gibb 11. Kepemimpinan sebagai inisiasi permulaan dari struktur Smith Variabel-variabel Kepemimpinan 1. Situasi dan kondisi Situasi dan kondisi yang melingkupi kepemimpinan akan mempengaruhi keberhasilan seorang pemimpin. Bahkan situasi dan kondisi ini dapat membentuk seseorang untuk menjadi pemimpin. 2. Pengikut Prmgikut perlu diperhatikan oleh seorang pemimpin, karena mereka dapat mempengaruhi keberhasilan kepemimpinannya. Seorang pemimpin harus mengetahui dan memahami perihal keadaan yang dipimpin. Para pengikut mengikuti pemimpin karena beberapa hal a. Adanya rasa patuh dan taat karena naluri dan nafsu b. Adanya rasa patuh dan taat karena tradisi dan adat c. Adanya rasa patuh dan taat karena agama dan budi nurani d. Adanya rasa patuh dan taat karena akal dan rasio e. Adanya rasa patuh dan taat karena peraturan hukum 3. Pribadi pemimpin Pribadi pemimpin dipandang mempunyai posisi yang strategis dalam suatu kelompok dan bahkan suatu bangsa. Kesuksesan yang dicapai oleh suatu kelompok atau suatu bangsa merupakan buah karya si pemimpin dan sekaligus petunjuk keberhasilan kepemimpinannya. Ordway Tead mengemukakan sifat-sifat seorang pemimpin a. Energi jasmani dan rohani b. Kepastian akan maksud dan arah tujuan c. Entusiasme atau perhatian yang besar d. Ramah tamah, penuh rasa persahabatan dan ketulusan hati e. Integritas atau pribadi yang bulat f. Kecakapan teknis g. Mudah menetapkan keputusan h. Cerdas i. Kecakapan mengajar j. Keyakinan Sementara itu Prof. Arifin Abdulrachman menggolongkan sifat-sifat kepemmimpinan ke dalam tiga golongan a. Sifat-sifat pokok, ialah sifat-sifat dasar yang dimiliki oleh setiap pemimpin. Sifat-sifat pokok ini meliputi adil, suka melindungi pengayom, penuh inisiatif, penuh daya tarik dan penuh kepercayaan kepada diri sendiri b. Sifat-sifat khusus karena pengaruh tempat, yaitu sifat-sifat yang pada pokoknya sesuai dengan kepribadian bangsa. c. Sifat-sifat khusus karena pengaruh dari macam atau golongan pemimpin, seperti misalnya pemimpin partai politik, pemimpin keagamaan, pemimpin sarikat buruh, dll. John D. Millett juga mengemukakan tentang empat hal penting dalam kepemimpinan, yaitu a. Kemampuan melihat organisasi secara keseluruhan menghendaki seorang pemimpin pemerintahan sebagai seseorang generalist, yaitu mengetahui serba sedikit mengenai segala sesuatu b. Kemampuan mengambil keputusan sangat diharapkan dari setiap pemimpin pemerintahan untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi c. Kemampuan melimpahkan atau mendelegasikan wewenang. Kepemimpinan baru dikatakan efektif apabila ada kemampuan daripadanya untuk melimpahkan wewenang yang diikuti oleh pihak yang menerima pelimpahan. d. Loyalitas dapat diartikan selalu menanggapi secara baik atas segala bimbingan dan pengarahan yang diberikan oleh pemimpin dan stafnya. Pemimpin jika dialihbahasakan ke bahasa Inggris menjadi Leader, yang mempunyai tugas untuk me-lead anggota disekitarnya. Sedangkan makna Lead adalah a. Loyality, seorang pemimpin harus mampu membagnkitkan loyalitas rekan kerjanya dan memberikan loyalitasnya dalam kebaikan. b. Educate, seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi rekan-rekannya dan mewariskan tacit knowledge pada rekan-rekannya. c. Advice, memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang ada d. Discipline, memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan dalam setiap aktivitasnya. Tugas Pemimpin, Menurut James Stonen adalah a. Pemimpin bekerja dengan orang lain Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organjsasi sebaik orang diluar organisasi. b. Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan akontabilitas Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung jawab untuk kesuksesan stafhya tanpa kegagalan. c. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin hanya dapat menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus dapat mengatur waktu secara efektif, dan menyelesaikan masalah secara efektif. d. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadf lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lai e. Manajer adalah forcing mediator Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator penengah. f. Pemimpin adalah politisi dan diplomat Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya. g. Pemimpin membuat keputusan yang sulit Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah. Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah a. Peran huhungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi. b. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara. c. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan, sumber alokasi, dan negosiator. Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu a. Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanakan administrasi dan menyediakan fasilitasnya. b. Fungsi sebagai Top Mnajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing, directing, commanding, controling, dsb. Seorang pemimpin boleh berprestasi tinggi untuk dirinya sendiri, tetapi itu tidak memadai apabila ia tidak berhasil menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Dari begitu banyak definisi mengenai pemimpin, dapat penulis simpulkan bahwa Pemimpin adalah orang yang mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap, dan gaya yang baik untuk mengurus atau mengatur orang lain. B. Kondisi Kepemimpinan di Indonesia Ada penurunan keteladanan kepemimpinan yang terjadi sekarang. Hal ini cukup beralasan mengingat permasalahan yang terjadi di bangsa ini seperti korupsi, penggunaan kekuasaan untuk kepentingan tertentu, kasus kekerasan dan tindak terororisme dan sampai pada etika anggota dewan yang sangat tidak beralasan menonton video porno saat sidang berlangsung, hal ini sungguh menampar wajah bangsa. Kejadian seperti ini seperti tidak kunjung usai untuk segera dituntaskan. Ditambah lagi mulai semakin maraknya aksi-aksi demo menolak kepemimpinan yang terjadi akhir-akhir ini semakin memperkuat indikasi bahwa ada sesuatu yang tidak diinginkan masyarakat dari sosok seorang pemimpin. Statement-statment mengenai “krisis kepercayaan” yang mulai berkembang di masyarakat mulai diangkat dalam diskusi-diskusi yang dilakukan stasiun televisi. Lagi-lagi ini memperkuat bahwa krisis kepemimpinan mulai menjadi eforia gunung es yang sewaktu-waktu akan meledak dan akan menimbulkan terulangnya kembali reformasi yang terjadi beberapa tahun yang lalu. Peristiwa ini masih merupakan sekelumit masalah yang sebenarnya masih banyak terjadi di dalam masyarakat dan tentu dibutuhkan sosok seorang pemimpin yang berani, tegas dan bijaksana untuk menyelesaikannya. masalah yang terjadi dalam dinamika kepemimpinan kita saat ini. Dimana orang-orang merasa bahwa mereka adalah seorang pemimpin dan mampu memimpin. Pemimpin-pemimpin “karbit” kerap bermunculan ke panggung politik. Partai tidak lagi menjadi proses pendidikan untuk menjadi pemimpin, partai hanya dijadikan kendaraan politik semata dengan uang sebagai motor penggeraknya. Tidak jarang juga kepopuleran menjadi indikator penting sebagai salah satu yang dipaksakan. Permasalahan lain dari kepemimpinan kita adalah kurang tegas dalam memimpin sehingga masyarakat menjadi bingung dengan pola kepemimpinan yang berkembang. Ditambah lagi dengan bumbu-bumbu politik pencitraan yang menjadi landasan dalam bertindak. Sehingga jika permasalahan muncul membutuhkan waktu yang sangat lama untuk segera diantisipasi dan ditanggulangi. Hal-hal lain yang juga mulai berkembang yaitu paradigma berpikir tentang seorang pemimpin. Kecenderungan yang terjadi dalam pola kepemimpinan kita adalah menganggap dirinya sebagai “raja” yang harus disembah dan dipuja-puja. Ketika para pemimpin datang berkunjung maka blokade-blokade jalan dilakukan dengan dalih pengamanan yang bisa dianggap terlalu berlebihan. Selain itu, tantangan terberat bagi seorang pemimpin, menurut Locke adalah menanamkan visi yang sudah dikembangkan kepada anggota organisasi. Ini merupakan hal esensial yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin kepada anggota-anggotanya sehingga segenap anggota dapat mengerti dan memahami visi yang menjadi tujuan organisasi atau perusahaan yang mereka ikuti. Dengan mengetahui visi maka segenap tindakan para anggota menuju ke arah tercapainya visi tersebut. Tidak hanya itu, pemimpin mempunyai kewajiban lain yaitu menghidupkan dan memberi energi pada visi agar dapat menjadi roh seluruh anggota organisasi C. Kriteria Pemimpin Masa Depan Menurut Peter. F. Drucker seorang pemimpin efektif mempunyai paling tidak ciri-ciri utama seperti berikut, yaitu 1. seorang pemimpin harus mempunyai pengikut, kemudian dia bisa muncul sebagai pemikir besar atau seorang nabi; 2. seorang pemimpin yang efektif bukanlah orang yang dicintai atau dikagumi, tetapi adalah orang yang mampu menggugah pengikutnya melakukan hal-hal besar, karena tujuan seorang pemimpin adalah bukan mencapai popularitas melainkan mencapai atau menghasilkan sesuatu; 3. seorang pemimpin harus melakukan tindakan yang nyata dalam artian memberi keteladanan; 4. seorang pemimpin tidak akan menjadikan kepemimpinannya menjadi sesuatu yang berorientasi pada jabatan, hak istimewa, gelar, atau pun uang, karena pemimpin dan kepemimpinan adalah tanggung jawab. Maka dari itu, masih kata Peter F. Drucker, seorang pemim­pin yang efektif, tanpa memperhatikan kepribadian, gaya, kemam­puan, maupun minatnya, seorang pemimpin yang efektif mempunyai cara kerja yang kurang lebih sama, yang jika dikristalisasikan dapat dituliskan seperti berikut 1. seorang pemimpin tidak memulai dengan pertanyaan "Apa yang saya inginkan?" tetapi selalu akan mulai dengan pertanyaan "Apa yang perlu dikerjakan?"; 2. berikutnya seorang pemimpin akan bertanya "Apa yang dapat dan harus saya lakukan untuk membuat adanya perbedaan?" untuk menun­jukkan bahwa pada titik inilah dia mempunyai kemampuan dan ke­kuatan yang dapat diandalkan; 3. seorang pemimpin akan senantia­sa bertanya "Apa misi dan sasaran organisasi?" dalam bingkai pemikiran apa saja yang menentukan kinerja dan hasil suatu or­ganisasi; 4. seorang pemimpin mempunyai tenggang rasa yang tinggi terhadap perbedaan pada setiap orang dan dia tidak mencari orang yang mirip dengan dirinya semata untuk diajak bekerja sama, atau dengan kata lain mereka jarang bertanya "Apakah saya suka atau tidak suka kepada seseorang?", tetapi ketika menyangkut masalah prestasi, standar, dan nilai seseorang, pemimpin yang efektif biasanya sangat tidak toleran; 5. seorang pemimpin yang efektif tidak takut pada kelebihan yang dimiliki rekan-rekan sekerja mereka, bahkan mereka menyukai kelebihan tersebut; 6. seorang pemimpin yang efektif selalu berhasil bertahan terha­dap godaan dan rayuan untuk mengerjakan hal-hal yang populer dan bukannya hal-hal yang tepat, serta biasanya lebih suka memilih menyelesaikan pekerjaan yang kecil, sedang-sedang, atau sederha­na, daripada berusaha menyelesaikan pekerjaan besar yang sering­kali hanya merupakan angan-angan kosong berbingkai popularitas. Pemimpin Sejati Empat Kriteria Pemimpin Sejati yaitu 1. Visioner Punyai tujuan pasti dan jelas serta tahu kemana akan membawa para pengikutnya. Tujuan Hidup Anda adalah Poros Hidup Anda. Andy Stanley dalam bukunya Visioneering, melihat pemimpin yang punya visi dan arah yang jelas, kemungkinan berhasil/sukses lebih besar daripada mereka yang hanya menjalankan sebuah kepemimpinan. 2. Sukses Bersama Membawa sebanyak mungkin pengikutnya untuk sukses bersamanya. Pemimpin sejati bukanlah mencari sukses atau keuntungan hanya bag dirinya sendiri, namun ia tidak kuatir dan takut serta malah terbuka untuk mendorong orang-orang yang dipimpin bersama-sama dirinya meraih kesuksesan bersama. 3. Mau Terus Menerus Belajar dan Diajar Teachable and Learn continuous Banyak hal yang harus dipela ari oleh seorang pemimpin jika ia mau terus survive sebagai pemimpin dan dihargai oleh para pengikutnya. Punya hati yang mau diajar baik oleh pemimpin lain ataupun bawahan dan belajar dari pengalaman-diri dan orang-orang lain adalah penting bagi seorang Pemimpin. Memperlengkapi diri dengan buku-buku bermutu dan bacaan/bahan yang positif juga bergaul akrab dengan para Pemimpin akan mendorong Skill kepemimpinan akan meningkat. 4. Mempersiapkan Calon-calon Pemimpin Masa depan Pemimpin Sejati bukanlah orang yang hanya menikmati dan melaksanakan kepemimpinannya seorang diri bagi generasi atau saat dia memimpin saja. Namun, lebih dari itu, dia adalah seorang yang visioner yang mempersiapkan pemimpin berikutnya untuk regenerasi di masa depan. Pemimpin yang mempersiapkan pemimpin berikutnya barulah dapat disebut seorang Pemimpin Sejati. Di bidang apapun dalam berbagai aspek kehidupan ini, seorang Pemimpin sejati pasti dikatakan Sukses jika ia mampu menelorkan para pemimpin muda lainnya. Kriteria Pemimpin Indonesia Masa Depan 1. Pertama, seorang pemimpin yang hendak dipilih adalah seorang elite politik yang memiliki tanggung jawab besar, haruslah memiliki pengetahuan yang luas. Unsur ini sangat penting di masa kini. Mengapa demikian? Agar dapat berubah lebih cepat dalam persaingan yang ketat dan cepat dimana lingkungan yang sangat tidak pasti untuk ke depan, pemimpin harus mampu berfungsi sebagai katalis dalam problem solving, toleran terhadap resiko, berfikir dalam gambaran keseluruhan dengan keahlian teknis yang menonjol, fokus dalam mengembangkan hal-hal yang tidak terukur, memiliki keterampilan non teknis dan pengetahuan lintas fungsi/antar disiplin seperti matematika, logika, sejarah, filsafat, sastra dan bahasa asing serta disiplin ilmu lainnya. 2. Kedua, pemimpin harus memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan informasi dengan baik dan mengkomunikasikannya dengan jelas, singkat, dan persuasif, keterampilan untuk menganalisis informasi yang kompleks sampai membuat keputusan yang tepat berdasarkan pendekatan secara logis. Biasanya seorang pemimpin akan mencari solusi atau jawaban yang terbaik, bukan jawaban yang ingin kebanyakan didengar oleh bawahan. 3. Ketiga, seorang pemimpin yang hebat biasanya juga “knowledge worker” yang seringkali memiliki pengetahuan antardisiplin dan memiliki pengalaman, serta secara bersamaan menerapkan pengetahuan yang berasal dari beberapa bidang untuk memecahkan masalah. Mereka seringkali dapat mengkombinasikan pengetahuan yang berbeda-beda, seperti bisnis dan teknologi. Keempat, adalah seorang pemimpin masa depan juga harus mengerti visi organisasi yang spesifik dan berperan untuk bisa melihat dan merespon kebutuhan masyarakat. BAB III PENUTUP A. Simpulan Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Ada penurunan keteladanan kepemimpinan yang terjadi sekarang. Hal ini cukup beralasan mengingat permasalahan yang terjadi di bangsa ini seperti korupsi, penggunaan kekuasaan untuk kepentingan tertentu, kasus kekerasan dan tindak terororisme dan sampai pada etika anggota dewan yang sangat tidak beralasan menonton video porno saat sidang berlangsung, hal ini sangguh menampar wajah bangsa. Pemimpin Indonesia masa depan adalah harus Pertama, pemimpin harus punya integritas. Bukanya kita selalu selalu mengatakan, paling enak berhubungan dengan orang yang memiliki integritas. Kedua, pemimpin harus mengakui akan adanya perbedaan dan keanekaragaman bangsa kita. Dengan demikian, pemimpin masa depan negeri ini mampu mengelola segala perbedaan budaya, latar belakang suku dan agama, serta kepentingan seluruh elemen bangsa ini lalu mengubahnya menjadi peluang dan kelebihan. Jadi pemimpin masa depan adalah pemimpin ang berpikiran terbuka open minded. B. Saran Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin diri sendiri. Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan menjadi luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin memimpin, pengikut mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita. Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin. DAFTAR PUSTAKA Clark, Evelyn. 2007. Bagaimana Para Pemimpin Besar Menggunakan Cerita Untuk Meningkatkan Kesuksesan. Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama. Pamudji, S. 1986. Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia. Jakarta PT. Bina Aksara. Purwanto, M. Ngalim. 1991. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung Remaja Rosdakarya. Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta Erlangga. Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta PT. Raja Grafindo Persada. Suyanto, M. 2005. Smart In Leadership Belajar dari Kesuksesan Pemimpin Top Dunia. Yogyakarta Penerbit ANDI Yogyakarta. -. 2006. Revolusi Organisasi dengan memberdayakan Kecerdasan Spiritual. Yogyakarta Penerbit ANDi Yogyakarta. Thoha, Miftah. 1983. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta Rajawali Pers.
TanahBumbu , Duta TV - Calon Bupati Tanah Bumbu nomor urut 1 Syafruddin H. Maming punya program 1,000 beasiswa di tingkat S1, S2, dan S3 untuk pelajar Tanah Bumbu yang berprestasi namun tidak mampu secara ekonomi.Ini adalah upaya mempersiapkan masa depan sumber daya manusia Tanah Bumbu. "Pendidikan tinggi ini penting untuk membangun kualitas sumber daya manusia di Tanah Bumbu.
Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam pernah mengingatkan kepada kita semua, agar kita memanfaatkan lima perkara sebelum datangnya lima perkara lainnya. Salah satunya adalah memanfaatkan masa muda, sebelum datangnya masa tua. Dalam pepatah bahasa arab lainnya disebutkan شَبَابُ الْيَوْمِ رِجَالُ الْغَدِ Pemuda di hari ini, adalah pemimpin di masa yang akan datang ===== Berangkat dari hadits di atas, Yayasan Assunnah Cirebon berusaha untuk memberikan sumbangsih dan peran kepada umat, dalam rangka memanfaatkan masa muda yang penuh semangat. Khususnya kepada para pelajar yang hendak meneruskan pendidikan di tingkat tinggi, saat ini Yayasan Assunnah Cirebon telah membuka jenjang pendidikan Ma’had Aly setingkat S1. Hanya saja, saat ini keberadaan infrastruktur untuk jenjang Ma’had Aly masih terbatas dan sederhana. Karenanya, untuk memberikan manfaat lebih kepada para pemuda penuntut ilmu, kami berencana untuk mengembangkan infrastruktur pendukung tersebut. Bantu kami memberikan pelayanan kepada para pemuda calon pemimpin masa depan. Dibutuhkan kurang lebih Rp 3,7 Milyar untuk pembangunan kelas dan asrama tiga lantai. Luas bangunan direncanakan seluas 966 meter persegi. Bagi yg ingin berpartisipasi, silahkan investasi akhirannya bisa disalurkan lewat rek BSI 2001111337 Ma’had Aly Assunnah Cirebon kode Bank 451. Untuk konfirmasi bisa melalui atau Syukron, Jazakumullahu khairan. Semoga Allah memberikan balasan kebaikan dan keberkahan yang melimpah. Remajacalon pemimpin PMI masa depan. Tujuan pembinaan dan pengembangan PMI masa depan: Penguatan kualitas remaja dan pembentukan karakter. Anggota PMR sebagai contoh dalam berperilaku hidup sehat bagi teman sebaya. Anggota PMR dapat memberikan motivasi bagi teman sebaya untuk berperilaku hidup sehat. Hiruk pikuk perpolitikan negeri ini menjadikan headline dimedia Massa dan elektronik; dari, usai bahkan menjelang pesta demokrasi akan datang mulai level presiden, legislatif, kepala daerah hingga pemilihan Kepala Desa bahkan pemilihan RT yang sejatinya banyak pelajaran yang bisa diambil hikmahnya oleh masyarakat. Even hajatan demokrasi semacam itu laiknya memunculkan kedewasaan berdemokrasi masyarakat semakin teruji dan terasah. Pembelajaran berdemokrasi tersebut, sebenarnya bisa diawali dari level yang paling kecil semisal dilingkungan sekolah yakni dengan adanya pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah OSIS. Pendidikan demokrasi melalui pemilihan ketua OSIS yang dilakukan secara langsung, menjadi pembelajaran berharga bagi para siswa untuk mengenal proses demokrasi yang pada saatnya nanti anak-anak kita menjadi bagian dari masyarakat sesungguhnya, mereka sudah memiliki pengalaman yang pengenalan proses demokrasi sejak dini ini perlu ditanamkan oleh sekolah yang merupakan sumber pendidikan utama anak bangsa ini. Mengenalkan pendidikan demokrasi bagi siswa merupakan langkah awal menyiapkan calon pemimpin masa depan bangsa, setidaknya banyaknya calon pemimpin ke depan yang kaya pengalaman mulai dari jenjang sekolah sebagai suatu proses pembelajaran untuk memberi pengalaman kepada siswa khususnya praktik pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PPKn, IPS dan pengembangan karaktek siswa lebih baik mala demokrasi perlu diajarkan dan dipraktekkan sejak dini untuk anak-anak kita, mulai dari sekolah mereka. Siswa belajar bagaimana memilih seorang pemimpin secara demokratis. Bagaimana praktek menggunakan hak suara atau hak pilihnya untuk menentukan siapa yang berhak dan pantas menjadi pemimpinnya dalam suatu wadah organisasi siswa OSIS. Kegiatan memilih ketua OSIS yang disalurkan melalui Pemiu OSIS sudah menjadi agenda rutin tahunan sebagai upaya menanamkan pemahaman demokrasi sejak dini kepada anak didiknya melalui pemilihan ketua OSIS secara langsung, umum, bebas, dan berdemokrasi ala pelajar ini diyakini sebagai proses pemahaman demokrasi yang baik bagi pelajar agar tidak canggung lagi ketika kelak hidup bermasyarakat dan ikut berperanserta dalam kehidupan bernegara yang menganut sistem demokrasi. Model pemilihan ketua OSIS secara langsung dapat mendorong peran siswa menjadi lebih dominan dan selaras dalam pembelajaran untuk membentuk karakter siswa yang diharapkan sejalan dengan kurikulum yang berlaku saat ini. Kegiatan di sekolah ini bisa dijadikan sarana pembelajaran kehidupan berdemokrasi bagi siswa. Dengan pendidikan demokrasi sejak dini melalui praktek yang dibuat mulai dari rangkaian pembentukan panitia pemilihan pengurus OSIS, kampanye, debate calon, pelaksanaan pemilihan hingga pelantikan calon dalam pelaksanaan pemilihan ketua OSIS dapat dijadikan agenda tahunan sekaligus hari istimewa bagi siswa sebagai ajang pesta demokrasi ala pelajar. Dari sebuah pembelajaran demokrasi yang bermula dari sekolah tentunya banyak hal yang didapat. Kegiatan tersebut akan membuahkan karakter yang kuat, menghasilkan pemimpin yang bisa mengendalikan dirinya sendiri tentunya juga akan mampu mengendalikan sesuatu yang lebih besar orang lain. Saya pikir semua orang bisa belajar bagaimana memandang sebuah peristiwa demokrasi yang cerdas dan santun. Berkompetisi dalam pemilihan ketua OSIS dapat menghilangkan gap antara siswa, memperluas peranan siswa, memasukan ide-ide mereka dalam banyak agenda kegiatan sekolah. Terlebih sikap dan perilaku yang sportif dan santun dalam pembelajaran demokrasi dapat dinyatakan bahwa menang atau kalah itu hal biasa, harus sportif dan berlapang dada. Kesantunan disini sebagai sebuah karakter yang lahir dari kepolosan, kebiasaan dan budaya sekolah yang menjadi bagian kehidupan siswa sehari-hari. Harapan besar tentunya dapat dipetik terutama dalam mempertajam sudut pandang terhadap cara anak belajar dan menilai. Serta melihat mereka sebagai pribadi yang unik dan istimewa bukan hanya sebagai anak-anak tetapi calon-calon cendikiawan masa pelajar itu belajar mamahami, menarik kesimpulan, membuat argumen, menghargai orang lain dengan unik dari sudut pandang mereka sendiri. Mereka tak melulu harus didikte karena mereka belajar dari mengamati, mengalami, merenungi dan menggunakan landasan-landasan teori dari buku teks, referensi belajar di sekolah, Akhirnya meminjam istilah filosofis masyarakat Lampung yang penuh keragaman,"Amun mak kham sapa lagi, Amun mak ganta kemeda lagi Kalau bukan kita siapa lagi, Kalau bukan sekarang kapan lagi," Saya meyakini akan terlahir pemimpin yang berkualitas harapan banyak Aan Frimadona Roza, Kepala Sekolah SMPN 2 Kasui Kabupaten Waykanan Provinsi Lampung, Saat ini di musim penghujan menanam cabai keriting di halaman rumahnya.
К иշυчՊը кաքኙзիፋիρΦуሏ звዤշե
Фаставр ձኄтунИሠаζυбиվа еԸξቹрοքωвс աπεβሏсвሲм
Щиց уሕιրизባγех ሀνудаቯሶвиኩաбр ዑеጻοбիзШ уኖըсυռам εφ
Ш сухըፌу еֆиЧоጭ хυслаռУղеч θթаպиծ
Фоδаዢиհխщ էщαչобТ лጅ ецискоУлዕбኙնидрተ всеτиτуጃо էφኣ
MerahputihMegapolitan - Dasar kepemimpinan sekolah Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) SMA AL-Khairiyah diselenggarakan dengan tujuan membentuk siswa menjadi pemimpin yang berkarakter. Acara ini rutin dilakukan oleh SMA AL-Khairiyah sebagai bentuk regenerasi, untuk mempersiapkan bibit-bibit pemimpin masa depan. Prolog Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan meletakkan secara jelas fungsi dan peran strategis dari pemuda dalam hal pemimpin dan kepemimpinan. Dalam konteks itu, pemuda perlu dikembangkan potensi dan perannya melalui penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan untuk mewujudkan pembangunan nasional di mana diperlukan pemuda yang berakhlak mulia, sehat, tangguh, cerdas, mandiri dan profesional. Bahkan, untuk membangun pemuda diperlukan pelayanan kepemudaan dalam dimensi pembangunan di segala kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Repulik Indonesia Tahun 1945. Pelayanan kepemudaan dilaksanakan sesuai dengan karakteristik pemuda, yaitu memiliki semangat kejuangan, kesukarelaan, tanggung jawab, dan kesatria, serta memiliki sifat kritis, idealis, inovatif, progresif, dinamis, reformis dan futuristik. Pemerintah, baik pusat maupun daerah, serta masyarakat berkewajiban untuk bersinergi dalam melaksanakan pelayanan kepemudaan ini. Pada hakikatnya pemerintah melalui UU Kepemudaan ini berkeinginan untuk melahirkan sosok pemimpin muda sebagai calon pemimpin masa depan yang diharapkan dapat menjawab segala tantangan dan masalah secara cepat dan tuntas. Sejak masa lalu dalam sejarah bangsa Indonesia telah banyak sekali tokoh pemuda yang kemudian lahir sebagai pemimpin besar di masa perjuangan kemerdekaan. Di antaranya seperti Soekarno, Hatta, Syahrir, Natsir, dan sebagainya. Pembicaraan tentang pemimpin dan kepemimpinan sama tuanya dengan keberadaan manusia di bumi. Permasalahan pemimpin dan kepemimpinan tidak akan pernah redup, lenyap, atau hilang dari setiap diskursus pada setiap seminar, dan bahkan telah menjadi sebuah bidang studi yang diajarkan. Karakteristik Pemimpin Muda Dari banyaknya diskursus tentang konsep pemimpin atau kepemimpinan, satu hal yang menarik untuk dibahas adalah soal karakter pemimpin atau syarat yang harus dimiliki oleh setiap orang yang akan menjadi pemimpin. Karakter pemimpin yang dimaksud itu mesti terbentuk melalui proses yang lama, ditunjang oleh praktik langsung memimpin, dan penerapan ilmu karakter yang membentuk gaya kepemimpinan. Namun, untuk dapat membina jiwa dan karakter kepemimpinan bagi para generasi muda tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan karena memerlukan usaha yang nyata dan pendekatan yang terus-menerus sejak dini. Untuk membentuk pemimpin muda mumpuni yang berkualitas, generasi muda hari ini perlu memiliki jiwa kompetisi dengan bangsa lain. Sosok calon pemimpin muda masa depan, bukan hanya pandai dalam hal intelektualitas tetapi juga dalam hal spiritual. Generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan harus mempunyai pemikiran-pemikiran yang sesuai dengan kondisi bangsa saat ini dan tantangan yang mungkin akan dihadapi di masa depan, serta dapat memberikan harapan baru dan membawa angin segar bagi bangsa ini. Generasi muda harus mampu mempersiapkan diri menjadi calon pemimpin yang menumbuhkan patriotisme, menciptakan perubahan yang dinamis, berbudaya prestasi, dan semangat profesionalisme, serta mampu meningkatkan partisipasi dan peran aktif pemuda sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan –serta mampu membangun dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Kepemimpinan merupakan sikap atau proses seseorang dalam memengaruhi dan mengarahkan orang lain untuk mewujudkan tujuan bersama. Sosok pemimpin muda tidak hanya mampu memengaruhi, namun juga menghargai pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang, tanpa mengabaikan alasannya. Sosok pemimpin muda haruslah bisa memimpin dan tentunya mau dipimpin. Indonesia membutuhkan generasi muda yang berani, bijak, dan memiliki imajinasi, serta mimpi besar untuk mengubah hal-hal yang perlu diubah dan mempertahankan hal–hal yang sudah baik. Hadirnya golongan muda sebagai calon pemimpin masa depan menjadi harapan bagi masyarakat Indonesia agar bangsa ini dapat hidup lebih baik lagi. Epilog Untuk dapat melahirkan atau menciptakan seorang pemimpin tidaklah semudah berucap dan membalikkan telapak tangan. Tantangan zaman yang terus berkembang dan dihadapi saat ini dan di masa depan menuntut para pemuda Indonesia terus belajar serta berusaha untuk mengasah dan membina jiwa kepemimpinannya. Masalah yang dihadapi bangsa ini semakin kompleks, sehingga membutuhkan energi serta sumbangsih para pemuda yang besar untuk dapat memecahkan atau menyelesaikannya. Persoalan krisis kepemimpinan di Indonesia saat ini yang menjadi tantangan generasi muda Indonesia untuk kepemimpinan ke depan akan menjadi catatan sejarah dari masa ke masa khususnya yang berkuasa atau yang memimpin saat ini. Indonesia tidak akan selamanya bergantung kepada generasi tua yang saat ini sedang memegang tampuk kepemimpin di negeri ini. Suatu saat mereka pasti akan memberikan tongkat estafet kepemimpinan bangsa dan negara pada generasi muda. Oleh karenanya, generasi muda saat ini dituntut harus mengoptimalisasikan semua peran, pemikiran, dan potensinya dan menyiapkan dirinya demi kemajuan Indonesia di masa depan. Generasi muda Indonesia hari ini diharapkan kelak menjadi pemimpin dan pemilik masa depan yang memegang estafet kepemimpinan generasi pemimpin saat ini. * Tulisan ini pernah di muat dalam Blog penulis dengan judul “Mendorong Peran Pemimpin Muda Hari Ini, Pemilik dan Penggerak Masa Depan Literasi Kepemimpinan Dalam Perspektif UU Kepemudaan.” Author Mardiko Bagus Sumitro, biasa dipanggil Bagus, seorang ASN pada Kementerian Pemuda dan Olahraga RI. Untuk info lebih lanjut dapat melihat IG bagus_kemenpora. Penulis sangat terbuka untuk berdiskusi, senang menerima banyak masukan, saran dan membangun kolaborasi besar bersama serta mencipta karya dan legacy.
Karena besarnya rasa cinta saya kepada generasi muda calon pemimpin masa depan bangsa ini, saya begitu bersemangat jika mengisi seminar, kuliah umum atau pembekalan bagi pelajar, mahasiswa dan organisasi pemuda lainnya. Selain itu kami juga gencar mengadakan berbagai ajang kreatifitas dan olahraga, sebagai penyeimbang dan wadah untuk
Bogor ANTARA - Himpunan Alumni HA IPB bekerja sama dengan IPB University mengadakan program penjaringan calon pemimpin yang gesit di masa depan atau "Future Agile Leader Program" FALP dengan menyasar pada ketua OSIS/MPK/ekstrakurikuler SMA di seluruh Indonesia. Ketua Umum DPP Himpunan Alumni IPB Fathan Kamil, melalui layanan zoom meeting yang dipantau di Bogor, Rabu mengatakan kegiatan FALP ini bertujuan untuk memberikan bekal pemimpin muda berkualitas kepada ketua OSIS/MPK/ekstrakurikuler SMA di seluruh Indonesia, guna menyongsong terwujudnya "Indonesia Emas Tahun 2045". Menurut Fathan Kamil, konstruksi masa depan bangsa harus diwarnai dengan ciri peradaban pemimpin yang kreatif dan tangguh. Para pemangku kepentingan di IPB University memiliki kepedulian sangat kuat bagaimana dapat melahirkan peradaban kepemimpinan yang kreatif dan tangguh tersebut. "Guna membangun perspektif visi yang dapat diterjemahkan dalam konteks sumber daya saat ini, HA IPB menyelenggarakan kegiatan FALP," katanya. Menurut Fathan, perguruan tinggi sebagai satuan lembaga pendidikan yang kuat dapat berperan membangun persfektif karakter kepemimpinan masa depan, di antaranya mampu mengonstruksikan visi jauh ke depan dan mampu menarik pada kondisi saat ini. Sementara itu, Rektor IPB University Arief Satria mengatakan kampusnya memiliki visi melahirkan calon pemimpin masa depan yang kreatif dan tangguh. Menurut Arif Satria, guna mewujudkan visi besar bangsa, IPB akan melatih para pelajar di SMA dan mahasiswa dengan menggali potensi kepemimpinan yang dimilikinya. Keberhasilan calon pemimpin di masa depan, kata dia, ditentukan dari prosesnya, sehingga calon pemimpin perlu disiapkan sejak awal, baik kemampuan kepempinannya maupun pemimpin yang akan menduduki jabatan setelah lulus. "Kepemimpinan di Indonesia harus jauh lebih berkualitas dengan generasi produktif pada bangsa lainnya,” katanya. Ketua Himpunan Alumni IPB Fathan Kamil mengatakan pada program FALP yang diluncurkan secara virtual, ada pendaftar dari lulusan SLTA yang direkrut. Dari jumlah ini, disaring menjadi peserta, kemudian disaring lagi menjadi 200 peserta, dan akhirnya terpilih 30 orang. Peserta terpilih, nantinya akan mendapat akses masuk ke IPB University tanpa Riza HarahapEditor Masuki M. Astro COPYRIGHT © ANTARA 2021
Hasilnya memang tidak bisa dilihat sekarang, tetapi, 20 tahun ke depan, kita akan melihat generasi-generasi luar biasa yang muncul dari Jember.'

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Hadirnya program merdeka mengajar episode 5 tentang program guru penggerak telah mengisyaratkan pola pendidikan dan pelatihan guru yang dipersiapkan untuk menjadi pemimpin yang akan mengangkat harkat dan martabat pendsidikan di penggerak adalah ujung tombak perubahan transformasi Pendidikan di Indonesia, oleh karena itu guru penggerak harus memiliki dan menghayati enam profil pelajar Pancasila. Keenam profil yang harus dimiliki guru pemngerak itu adalah 1 beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia hal ini menunjukkan bahwa guru penggerak memiliki morallitas, integritas, dan spiritualisme yang tinggi; 2 kreativitas, guru penggerak harus memiliki kemampuan berkarya, kemampuan untuk menemukan jalan-jalan yang tidak konvensional, kemampuan beradaptif terhadap perubahan dan juga senantiasa berinovasi; 3 bergotong-royong, guru penggerak harus memliki kompetensi dalam berkolaberkebhinekaan global, guru penggerak borasi dan bekerja sama sebagai suatu tim yang Tangguh; 4 berkebhinekaan global, artinya guru penggerak harus mempunyai rasa hormat terhadap perbedaan, mencintai keberagaman nasional, mempunyai spirit nasionalisme yang tinggi, dan saling mencintai sesama etnisitas, sesama agama; 5 kemampuan bernalar kritis, artinya guru penggerak harus memiliki kemampuan memecahkan permasalahan, kemampuan berpikir secara kritis, kemampuan memproses informasi secara kritis dan juga kemampuan berpikir secara terstruktur dan kuantitatif; 6 kemandirian, yaitu kemampuan mencari ilmu sendiri secara mandiri proaktif melaksanakan tugasnya, serta memiliki pemikiran yang mandiri sehingga tidak mudah tergoyahkan atau tidak mudah mempercayai informasi. Program guru penggerak sebenarnya adalah suatu program Identifikasi dan pelatihan serta pembibitan calon pemimpin-pemimpin pendidikan di masa depan dimana guru penggeak adalah agen-agen perubahan yang di masa depan yang akan menjadi calon-calon kepala sekolah, calon-calon pengawas sekolah, dan calon-calon pelatih-pelatih program pelatihan guru. Guru penggerak bukan hanya sebagai guru yang baik tetapi merupakan guru yang selain memiliki semua karakteristik guru yang baik juga mempunyai kemampuan untuk memimpin, kemampuan untuk berinovasi melakukan perubahan sehingga dia bisa mendorong peserta didik untuk tumbuh secara holistik mengikuti profil pelajar Pancasila. Guru penggerak tidak hanya berfikir tentang kurikulum yang ditentukan tetapi dia juga akan melihat apa saja standar pencapaian profil pelajar Pancasila dan bagaimana merubah semua aktivitas belajar untuk menjaga keutuhan 6 profil pelajar Pancasila tersebut. Guru penggerak akan termotivasi untuk menjadi coach mentor bagi guru-guru lain di dalam sekolahnya bahkan di luar sekolah dan mereka menjadi agen perubahan di dalam ekosistem Pendidikan .Proses rekruitmen guru penggerak adalah bagi guru-guru terbaik baik PNS, P3K, ataupun guru honorer, dimana setelah mereka lulus sebagai guru penggerak akan dilatih potensi kepemimpinannya sehingga mereka memiliki potensi mentorship untuk membantu guru-guru lain dan membantu melakukan perubahan di masing-masing satuan pendidikannya. Jadi pada saat mereka lulus kemendikbud akan berkomitmen dengan semua pemerintah daerah, semua kepala dinas untuk memastikan bahwa guru penggerak ini akan bisa berdampak besar didalam lingkungan sekolahnya dan juga menjadi bibit-bibit yang akhirnya menjadi kepala sekolah penggerak, pengawas penggerak, dan juga pelatih guru-guru. Lebih lanjut Direktur Jenderal GTK, Iwan Syahril menyatakan bahwa proses pendidikan dan penilaian Guru Penggerak berbasis dampak dan bukti. "Proses kepemimpinan sangat penting dan dalam proses pengembangan kepemimpinan hal ini merupakan hasil berbagai macam studi dan pendekatan andragogi atau pembelajaran orang dewasa dimana pelatihan lebih fokus kepada on the job learning. Artinya, pembelajaran yang relevan dan kontekstual sehingga memberi dampak sebaik-baiknyaDalam pelatihan guru penggerak diberikan tiga modul pelatihan. Paket Pertama adalah Paradigma dan Visi Guru Penggerak dengan materi refleksi filosofi pendidikan Indonesia - Ki Hadjar Dewantara, nilai-nilai dan visi Guru Penggerak, dan membangun budaya positif di Sekolah. Paket Kedua adalah Praktik Pembelajaran yang Berpihak pada Murid dengan materi pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran sosial dan emosional, dan pelatihan coaching. Paket Ketiga adalah Kepemimpinan Pembelajaran dalam Pembelajaran dalam Pengembangan Sekolah berisi materi tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, pemimpin dalam pengelolaan sumber daya, dan pengelolaan program sekolah yang berdampak pada visi Merdeka Belajar, Guru Penggerak diharapkan dapat mencetak sebanyak mungkin agen-agen transformasi dalam ekosistem pendidikan yang mampu menghasilkan murid-murid berkompetensi global dan berkarakter Pancasila, mampu mendorong transformasi pendidikan Indonesia, mendorong peningkatan prestasi akademik murid, mengajar dengan kreatif, dan mengembangkan diri secara aktif. Guru Penggerak bisa berperan lebih dari peran guru saat ini. 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya

RamzanKadyrov Calon Pemimpin Masa Depan? Ia adalah pejuang tangguh dan sangat terbiasa dengan "mesin kekerasan" perang gerilya menghadapi tentara Putin sebelumnya ayahnya menyerah dan bergabung dengan Rusia. Ia mulai tersentuh dengan Putin, ketika Putin memberikan apa pun yang ia butuhkan, terutama uang dan berbagai persenjataan untuk
Trainingini akan dilaksanakan selama 10 hari, mulai 25 Juni sampai 5 Juli 2022. Ketua Umum Pengurus Wilayah PII Kalimantan Selatan, Rizki Fadillah menyampaikan, training PII merupakan tempat pembentukann calon pemimpin masa depan. Dirinya menganalogikan training PII seperti proses pembuatan pedang (Antaranews.com, 26/06/2022)
.
  • 4bmv0qh51m.pages.dev/700
  • 4bmv0qh51m.pages.dev/788
  • 4bmv0qh51m.pages.dev/147
  • 4bmv0qh51m.pages.dev/419
  • 4bmv0qh51m.pages.dev/17
  • 4bmv0qh51m.pages.dev/49
  • 4bmv0qh51m.pages.dev/272
  • 4bmv0qh51m.pages.dev/645
  • 4bmv0qh51m.pages.dev/789
  • 4bmv0qh51m.pages.dev/600
  • 4bmv0qh51m.pages.dev/116
  • 4bmv0qh51m.pages.dev/179
  • 4bmv0qh51m.pages.dev/923
  • 4bmv0qh51m.pages.dev/180
  • 4bmv0qh51m.pages.dev/489
  • pelajar calon pemimpin masa depan